17 Teknologi canggih ini sedang dikembangkan dan akan segera terwujud
11. Hologram
sumber : businessinsider.com
Jika selama ini kita hanya bisa melihat teknologi hologram dalam film-film hollywood seperti Star Wars, maka beberapa tahun ke depan, teknologi tersebut akan ada di dunia nyata.
Hologram adalah sebuah alat komunikasi 3D yang memungkinkan penelepon seolah-olah sedang duduk berhadap-hadapan dengan seseorang yang dihubungi. Sebuah perusahaan asal Polandia sedang mencoba mengembangkan teknologi canggih ini dan merencanakan perilisannya sekitar 5 tahun yang akan datang.
12. Laundroid
sumber : laundrapp.com
Jepang yang merupakan negara dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini sedang mengembangkan inovasi baru. Sebuah perusahaan di Jepang tengah bekerja keras menciptakan sebuah robot bernama Laundroid yang merupakan sebuah robot mesin cuci untuk mempermudah pekerjaan rumah tangga. Teknologi ini memiliki sensor untuk mengidentifikasi jenis baju yang akan dicuci. Bukan hanya bisa mencuci, robot Laundroid juga bisa melipat pakaian yang sudah kering dengan sangat rapi.
Robot Laundroid sebenarnya sudah diluncurkan pada tahun 2015 silam, namun perusahaan yang membuatnya merasa perlu melakukan beberapa pengembangan lagi untuk menyempurnakan teknologi tersebut.
13. Seragam Iron-Man
sumber : caraballoe.files.wordpress.com
Militer Amerika Serikat sedang mengembangkan seragam baru yang disebut sebagai seragam Iron-Man. Kabarnya dalam waktu dekat, seragam ini akan segera di uji coba oleh para tentara. Meski tak sepenuhnya sama dengan seragam Iron-Man dalam film, baju perang bernama Tactical Assault Light Operator Suit atau TALOS ini akan memberikan kemampuan lebih pada tentara AS seperti pandangan malam, tambahan kekuatan, dan perlindungan dari tembakan senjata api. Tentara yang memakai seragam ini bahkan bisa mengangkat batu besar yang sangat berat.
14. Invisible Car
sumber : blog.certifiedfirst.es
Invisible Car adalah Mercedes yang baru-baru ini “show-off” kendaraan invisiblenya di youtube. Mereka mengatakan bahwa produknya tidak akan dikomersilkan setidaknya sampai beberapa tahun yang akan datang.
15. Makanan dalam Bentuk Pil (Food in a Pill)
sumber : sheknows.com
Ide ini telah ada selama bertahun-tahun sebagai impian fiksi. Masalahnya adalah seseorang perlu mengetahui bagaimana cara agar manusia mendapatkan nutrisi yang cukup dari kapsul, pil atau tablet yang dimana dapat dikatakan tidak mungkin. Ini juga tidak terbatas hanya kepada nutrisi, orang tersebut harus mempertimbangkan protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan sebagainya agar Anda tetap sehat.
16. Deep Space Habitat ( Koloni luar angkasa )
sumber : spaceflightinsider.com
Nasa mengembangkan penerbangan menuju planet Mars. Namun setelah sampai di Mars, hal yang juga mesti dipikirkan tentunya adalah tempat tinggal para penjelajah selama di sana. Untuk itu, NASA mengembangkan teknologi yang disebut sebagai Deep Space Habitat.
Teknologi ini berbentuk ruangan-ruangan yang dikirimkan secara terpisah (modular), untuk kemudian diturunkan dan dirakit satu persatu di Mars. Habitat buatan ini bisa menampung hingga maksimal 4 orang, dengan lama tinggal 60 hingga 500 hari.
Deep Space Habitat ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian terbesar adalah modul peralatan, yang bisa mencakup 22 persen dari luas pesawat. Di bagian dalamnya terdapat mesin panel kontrol, mesin navigasi, mesin komunikasi, dan lainnya. Bagian terbesar kedua adalah ruangan misi dan operasi, tempat para staf melakukan misinya seperti penelitian atau perbaikan peralatan.
Sementara bagian sisanya adalah ruangan untuk aktivitas grup dan aktivitas pribadi, termasuk kamar tidur, kamar mandi, dan ruang pribadi. Selain digunakan untuk ke Mars, teknologi ini juga akan direncanakan untuk dipakai menjelajah asteroid yang berada tak jauh dari Bumi.
17. Komunikasi luar angkasa via laser
Karena jaraknya yang hampir mencapai 55 juta kilometer (bagi yang tidak terbayang, jarak ini sekitar 400 juta kali perjalanan bolak-balik Jakarta-Bandung), koneksi internet di Mars pun sangat terbatas. Padahal ini diperlukan untuk keperluan komunikasi.
Saat ini, robot-robot NASA di Mars mampu mengirim dan menerima data dengan kecepatan 250 kbps, yang berarti masih lebih lambat dibanding kecepatan internet di Indonesia.
Dengan kecepatan seperti ini, untuk bermain game online semacam DOTA pun tidak tenang karena heronya susah digerakkan. Begitu pula dengan NASA yang kesulitan menggerakan robot-robotnya untuk tindakan yang membutuhkan respon cepat. Karena itu, mereka bertekad meningkatkan kecepatan koneksi di Mars hingga 1 Gbps. Solusinya? Menggunakan laser.
Pengujian komunikasi via laser sudah pada tahun 2013 dalam program Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE). Hasilnya, kecepatan unggah maupun unduh baru mencapai 77Mbps. Ini tentu masih jauh dari target yang diharapkan, namun NASA sedang mengarah ke sana.
Baca Juga :
8 hal yang harus kamu tahu dari bitcoin, mata uang digitakl seharga emas
Ga bisa bahasa ? dengan alat ini semua bahasa bisa diterjemahkan secara instan