Cerita Sukses WNI di Luar Negeri
Kisah kesuksesan orang Indonesia di negeri orang memang tidak pernah ada habisnya. Meskipun berada di negeri orang, warga Indonesia tetap bisa menunjukkan prestasinya. Hidup di negeri orang, kita harus benar-benar pintar mengelola keuangan hingga mencari penghasilan untuk kehidupan. Terlebih dengan ciri khas orang luar yang cekatan kita pun mesti memiliki keahlian untuk mengimbanginya. Seperti halnya beberapa warga Indonesia ini, dimana mereka sukses di luar negeri.
1. Budi Santoso
Cerita sukses WNI di luar negeri pertama ada dari Budi Santoso. Jika kamu berkunjung atau berencana tinggal di Belanda dan kangen dengan masakan Indonesia. Nggak perlu khawatir, sebab di Belanda ada banyak sekali restoran dan warung makan Indonesia salah satunya Warung Adji di Amsterdam. Warung Adji ini menyajikan menu masakan yang mirip sekali dengan warteg di Indonesia.
Menunya sendiri ada rendang, telur balado hingga mie goreng. Pelanggannya sendiri ternyata tak hanya orang Indonesia saja, banyak juga warga Belanda bahkan hingga pelanggan Turki dan Maroko. Buat kalian yang mencari makanan halal, nah ini tempat yang tepat. Pemilik dari warung ini sangat jeli mencari peluang di luar negeri, ia memanfaatkan kesempatan akan kebutuhan makanan halal di Eropa.
2. Edy Ongkowijaya
Edy Ongkowijaya merupakan salah satu WNI yang sukses di luar negeri. Ini dibuktikan ia berhasil memasuki pasar kuliner di 5 negara dengan outlet ayam penyetnya bernama D’ Penyetz. Menu yang dijualnya berbahan utama ayam dimana daging ayam ini banyak disukai orang. Edy Ongkowijaya ini ternyata terinspirasi dari kesuksesan KFC di berbagai negara dan ia pun optimis bisnis ayam penyetnya ini bisa mendunia.
Perlu diketahui juga, Edy Ongkowijaya ini ternyata memulai bisnis ayam penyetnya ini bukan di Indonesia, melainkan di Singapura pada tahun 2008. Awalnya ia menggunakan nama Dapur Penyet, tapi kini berubah menjadi D’Penyetz. Edy Ongkowijaya telah memiliki 52 outlet di 5 negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei dan Myanmar.
3. Firdaus
Di Indonesia, jika kamu ingin makan masakan Padang tentu saja sangat mudah karena outletnya ada dimana-mana dari Sabang hingga Merauke. Beda ceritanya jika kamu sedang berada di luar negeri, hmm bisa dikatakan sangat sulit sekali mencarinya. Tapi Tahukah kamu ternyata di Inggris ada warung lho warung yang menjual masakan Padang.
Kamu hanya perlu pergi ke ibukota saja, lalu carilah warung makan Padang bernama Warung Padang London. Lokasinya ini berada di Chinatown, Leicester Square, tempat ini populer di kalangan orang Indonesia maupun non-Indonesia. Pemilik dari warung ini bernama Firdaus Bustamam. Mungkin kamu mengira jika mereka melakukan promosi besar-besaran sehingga banyak pengunjungnya, tapi sayangnya dugaanmu salah. Firdaus mempromosikan warungnya ini justru dari mulut ke mulut.
4. Maria Utomo
Cerita sukses WNI di luar negeri selanjutnya datang dari Maria Utomo. Maria Utomo adalah pemilik warung makan Indonesia yang terletak di Den Haag, Belanda. Menu makanan disini autentik banget bahkan menu-menunya juga yang tidak ada di warung Indonesia lainnya. Disini terdapat lontong cap gomeh, sambel goreng krecek, sambel goreng labu siam, bebotok ayam, gado-gado, karedok hingga ketoprak.
Maria Utomo ingin memperkenalkan orang Belanda yang menjadi pelanggannya tentang masakan Indonesia yang beragam. Masakan Indonesia itu tidak hanya sate, bakso, soto, nasi goreng dan mie goreng saja. Ketika ada pelanggan yang hanya menyantap gado-gado, maka ia akan berusaha mengenalkan menu lainnya yang agak mirip seperti ketoprak dan karedok. Ini dilakukan agar pelanggannya tahu tentang masakan Indonesia lebih luas.
5. Martin Sonny Setiantoko
Kesuksesan dari Martin Sonny Setiantoko memang patut kita tiru. Sebab idenya ini terbilang brilian lantaran ia menjajakan sate dengan food truck di Washington DC, Amerika Serikat. Ia menggunakan truk untuk menjual makanan khas Indonesia yang dimana cara ini populer dalam bisnis kuliner di Amerika Serikat. Ia memilih sate karena sate sendiri sudah populer dan ingin meningkatkan popularitasnya ke taraf internasional.
Selain menyajikan sate, terdapat juga mie ayam, rendang hingga nasi campur. Kini ia memiliki 3 buah mobil truk dimana 2 truck untuk merek Sate Truck dan 1 truk lain untuk bisnis kulinernya bernama Sambal Truck yang juga menyajikan makanan Indonesia.
6. Muzayyin
Buat kalian yang melanjutkan studi di luar negeri dan ingin merintis bisnis, bisa mencontoh dari Muzayyin ini. Kesempatan melanjutkan studi di luar negeri tak hanya dimanfaatkan Muzayyin untuk menerima teori perkuliahan saja. Tapi ia memanfaatkan waktunya selama menetap di Australia dengan berbisnis kuliner, dimana ia berbisnis masakan kuliner asal kelahirannya Bugis – Makassar.
Warung makanannya ini khusus menjual kuliner Makassar yang diberi nama Lontara Coto Makassar & Culinary. Tak hanya berbisnis kuliner saja, Muzayyin juga memiliki misi untuk mengenalkan budaya Bugis – Makassar ke dunia internasional. Menu makanan yang dijual tidak hanya coto, ada juga pallubutung, pallubasa dan sop saudara.
7. Rustono
Berbeda dari yang diatas, warga Indonesia ini sukses berbisnis makanan di Jepang dengan menjual tempe. Pria bernama Rustono ini berasal dari Grobogan, Jawa Tengah. Ia berhasil berbisnis tempe dengan melabeli usahanya dengan nama Rusto’s Tempeh. Tempe yang dibuatnya ini bahkan mampu menjangkau ke seluruh plosok Jepang mulai dari swalayan hingga rumah sakit.
Dalam kurun waktu lima hari, ia bisa memproduksi 16 ribu bungkus tempe. Kesuksesan bisnisnya ini pun membuatnya mampu membeli tanah seluas 4000 meter persegi yang rencananya digunakan sebagai pabrik memproduksi tempenya. Sebab selama ini ia memproduksi tempe di rumahnya. Kesuksesan yang diraih oleh Rustono ini tentu tidak didapat secara instan. Sebelum memulai bisnisnya ini, ia lebih dulu mendalami ilmu membuat tempe di Indonesia selama 3 bulan dari 60 pembuat tempe.
8. Yannie Kim
Nama Yannie Kim sempat membuat pecinta drama Korea di Indonesia heboh. Pemilik nama asli Yani Mustafa ini sering sekali terlihat di beberapa drama Korea populer. Berawal dari perusahaan tempatnya bekerja di Indonesia mengirimnya untuk pelatihan selama 2 tahun di Korea Selatan. Kemudian disanalah Yannie Kim bertemu dengan pujaan hatinya yang kini menjadi suaminya.
Yannie Kim pertama kali tampil di dunia hiburan Korea Selatan pada tahun 2008 dengan membintangi film dokumenter. Nah sejak itu, Yannie Kim mulai sering tampil di berbagai judul drama Korea seperti Yong Pal, Hospital Ship, Voice 3, Strangers from Hell, Dinner Mate, If You Wish Upon Me dan Queenmaker. Selain sibuk syuting drama Korea dan menjadi ibu rumah tangga, Yannie Kim juga terkenal sebagai selebgram dan YouTuber.
Itulah beberapa cerita sukses WNI di luar negeri. Kesuksesan yang mereka raih tentu tidak didapatkan secara instan, ada berbagai kendala juga yang mereka hadapi. Tapi berkat kegigihan, mereka pun bisa sukses seperti sekarang ini.