Masalah Mental Dan Psikologi Yang Biasa Dialami Saat Memasuki Usia 30
Memasuki usia 30 dikatakan juga sebagai babak baru dalam kehidupan selanjutnya. Hal ini dikarena pada usia ini seseorang akan mulai beranjak lebih dewasa lagi. Berbagai hal yang dialami pun akan berbeda dari usia yang lebih muda. Masalah yang dihadapi pun akan menjadi lebih berat dari sebelumnya. Nah, berikut ini masalah mental dan psikologi yang biasa dialami ketika memasuki usia 30-an.
1. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit memusatkan perhatian, selain itu mereka juga memiliki prilaku implusif dan hiperaktif.
Penyebab pasti dari ADHD belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkna ADHD ini yaitu faktor genetik dan lingkungan. Seseorang yang mengalami ADHD ini cenderung tidak bisa diam dan selalu ingin bergerak.
2. Gangguan Disforik Pramenstruasi (GDP)
Kondisi ini rentan dialami wanita menjelang menstruasi, dibandingkan PMS kondisi GDP jauh lebih parah hingga dapat mengganggu pekerjaan dan menghambat aktivitas lainnya.
Gejala GDP sangat mirip dengan PMS yaitu perut kembung, nyeri payudara, kelelahan, mudah marah, merasa sangat sedih dan putus asa hingga cemas atau tegang berlebihan. Selain itu, depresi dan kecemasan yang ada sebelumnya diketahui sering menjadi penyebab utama GDP pada wanita.
3. Borderline Personality Disorder (BPD)
Borderline Personality Disorder atau BPD adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. Kondisi ini sering kali menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hubungan dengan orang lain. Gangguan ini umumnya muncul pada masa remaja akhir atau dewasa muda dan lebih sering dialami wanita.
Penyebab pastinya belum diketahui, namun beberapa faktor dapat memicu terjadinya BPD yaitu lingkungan, genetik dan kelainan pada otak. Faktor-faktor diatas memang dapat meningkatkan resiko BPD, tapi bukan berarti seseorang yang memiliki faktor risiko tersebut akan mengalami BPD.
Gejala BPD dapat digolongkan menjadi beberapa bagian yaitu mood atau suasana hati yang tidak stabil, gangguan pola pikir dan persepsi, perilaku impulsif dan hubungan yang intens tetapi tidak stabil.
4. Bipolar
Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan yang drastis pada suasana hati. Penderita gangguan ini bisa merasa sangat bahagia kemudian berubah menjadi sangat sedih. Gangguan bipolar ini dapat diderita seumur hidup sehingga mempengaruhi aktivitas penderitanya. Tapi dengan pemberian obat-obatan dan psikoterapi dapat membantu penderita menjalani aktivitas sehari-hari.
Gejala utama bipolar ini yaitu perubahan suasana hati yang drastis. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam hitungan jam, hari atau bulan. Gejala secara umumnya seperti perasaan bahagia atau antusias, semangat yang menggebu-gebu, berkurangnya minat pada suatu kegiatan atau pekerjaan, sulit tidur hingga perasaan bersalah secara berlebihan.
Penyebab bipolar ini belum diketahui pasti, namun kondisi ini dapat terjadi akibat faktor genetik, lingkungan hingga gaya hidup.
5. Masalah Kehamilan
Di usia 20-an hingga 30an, memiliki anak sungguh sangat menyenangkan. Hanya saja, proses untuk memiliki anak ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental. Dimana terjadina depresi, kecemasan atau trauma kelahiran. Selain itu, ada juga yang mengalami infertilitas, keguguran dan komplikasi reproduksi PCOS dan endometriosis.
6. Skizofrenia
Masalah mental memasuki usia 30-an selanjutnya yaitu Skizofrenia. Gangguan mental ini dapat mempengaruhi tingkah laku, emosi dan komunikasi. Penderitanya dapat mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir dan perubahan perilaku.
Perlu diketahui, penderita Skizofrenia ini berisiko 2 -3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Hal ini dikarenakan umumnya disertai penyakut lain seperti jantung, diabetes hingga infeksi.
7. Tekanan Dalam Hubungan
Hubungan percintaan memang sering sekali membuat seseorang menjadi setres di usia berapapun. Tapi diusia memasuki 30 tahun ini sangat berbeda, tak sedikit mereka yang berpikir jika usianya semakin tua dan tertekan untuk memulai berkomitmen serius dalam kehidupan romantis.
Selain itu, stigma sosial juga memberikan banyak tekanan khususnya pada wanita untuk segera menjalin hubungan yang serius. Akibatnya, banyak dari mereka yang berusia 30-an menjadi stres dan overthinking karena mendapatkan tekanan dari hubungan percintaan.
8. Merasa Kesepian
Memasuki usia 30-an, merasa kesepian sangat umum terjadi. Hal ini dimulai dari kehilangan teman, orang yang dicintai, pindah rumah hingga resign dari pekerjaan. Perubahan hidup yang direncanakan atau yang tidak terduga ini membuat seseorang mengalami stres, takut hingga depresi.
Baca juga : Beberapa hal yang harus kalian persiapkan saat menginjak usia 30 tahun
9. Cemas Tentang Segalanya
Tak sedikit orang yang memasuki usia 30-an mulai khawatir dan cemas akan segala hal. Mereka berpikir tentang kehilangan banyak hal yang bisa mereka lakukan. Dan untuk yang belum menikah, mereka akan berpikir jika kesempatan untuk memulai hidup dan membentuk sebuah keluarga menjadi sangat kecil. Jika sudah menikah, mereka akan mengkhawatirkan tentang kehamilan, memiliki anak, finansial hingga tempat tinggal baru.
10. Merasa Stress dan Kelelahan
Seiring dengan bertambahnya usia, maka prioritas hidup pun juga akan berubah. Hal ini pun dapat membuat seseorang menjadi setres dan kelelahan. Tak sedikit juga seseorang mengkritik dirinya sendiri, tidak percaya diri atau bahkan membandingkan kehidupannya sendiri dengan orang lain.
11. Depresi
Aada banyak hal yang membuat seseorang depresi mulai dari kesepian, kelelahan, stress, kecemasan, kemarahan dan menyalahkan diri sendiri. Begitu banyak masalah yang akan menjadi rintangan serius baik itu fisik maupun mental bagi seseorang yang berusia 30-an.
12. Tidak Percaya Diri Karena Masalah Pekerjaan
Bagi seseorang yang sudah dewasa, tentunya diharapkan untuk bekerja dan menjadi mandiri. Tapi tidak semua orang dapat bekerja atau kalau pun bekerja, pekerjaan yang dijalankannya mungkin tidak sesuai dengan ekspetasinya. Akibatnya, kepercayaan diri mereka pun menjadi sedikit menurun. Cara mengatasinya yaitu support dari anggota keluarga lainnya.
13. Cemas Karena Masalah Ekonomi
Bagi orang dewasa, stabilitas ekonomi adalah salah satu hal yang sangat penting. Jika kamu tidak bisa memanajemen uang dengan tepat maka kamu akan terus-menerus cemas dan stres. Untuk mengatasinya, pastikan untuk gaya hidup sesuai dengan pemasukan. Jika bisa jangan berhutang, namun jika berhutang pastikan agar bisa membayarnya. Akan lebih bagus lagi jika memiliki tabungan. Di usia dewasa untuk menghindari masalah psikologis, lakukanlah aktivitas-aktivitas yang positif. Kita bisa menghindari lingkungan yang menurut kita toxic. Selain itu, kamu bisa melakukan hobi yang kamu suka dan share pekerjaan-pekerjaan yang kita sukai.
14. Depresi Karena Kehidupan Seksual
Memasuki usia dewasa, orang akan mulai mengeskplorasi hal-hal seksual. Jika tidak teratasi dengan baik, seseorang bisa menjadi depresi. Masalah seksual juga dapat mempengaruhi psikologis karena pada saat dewasa orang sudah mengetahui dirinya seperti apa.
Ada yang memiliki perilaku seksual berisiko yang dapat mengganggu psikologis seperti ganti-ganti pasangan. Orang yang seperti ini akan lebih sensitif dan depresif. Untuk mengatasinya, kamu harus mengidentifikasi perilaku seksual kamu berisiko atau tidak. Kamu bisa mengecek diri sendiri sekaligus pasangan.
Nah, itulah beberapa masalah mental dan peikologi yang biasa dialami saat memasuki usia 30.