Kisah Tenggelamnya Kapal Titanic “Kapal yang tidak bisa tenggelam”

Pada tanggal 15 April 1912, terjadi sebuah bencana peristiwa paling dahsyat dalam sejarah maritim, yang menewaskan tak terhitung banyaknya. Kapal pesiar mewah raksasa bertenaga uap sepanjang 269 meter yang di buat di Inggris ini adalah kapal terbesar pada masa itu. Kapal Titanic ini terkenal dengan kontruksi baja yang kokoh, oleh karena itu di juluki “Kapal yang tidak bisa tenggelam”. Rasa percaya diri akan kecanggihan kapal yang dibangun oleh Harland and Wolf di Belfast, Irlandia Utara itu terlihat jelas dari jumlah sekoci yang dibawa pada pelayaran perdana. Hanya

^{photo via : www.britannica.com}

1.178 sekoci yang disertakan, jumlah tersebut hanya dapat menampung sepertiga dari total penumpang dan kru kapal, dimana pada saat itu penumpangnya mayoritas kaya raya.

RMS Titanic menjalani uji laut pada 2 April 1912, Kapal Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didesain untuk menyaingngi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line. RMS Titanic dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada tanggal 31 Maret 1909, badan kapal Titanic selesai diproduksi pada tanggal 31 Mei 1911 dan perlengkapan di dalamnya diselesaikan pada tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Kapal sepanjang 269 meter(882 kaki 9 inchi) dan lebar 28 meter (92 kaki 6 inchi), berat mati 46.328 ton dan memiliki ketinggian dari permukaan air ke geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Titanic di lengkapi dengan 2 mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakan tiga baling-baling. Terdapat 29 ketel yang dipanaskan dengan 159 perapian menggunakan batu bara yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/jam). Dari 4 cerobong kapal yang tingginya 19 meter (63 kaki) yang berfungsi hanyalah 3, cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara. Titanic mampu menampung 3.547 penumpang dan awak kapal, karena kapal ini juga mengirim surat, maka diberikan penambahan kata depan RMS (Royal Mail Ship) dan sebagai kapal uap.

^{photo via : www.wearetheunitedstates.org}

Pada saat itu tidak ada yang mampu menandingi fasilitas dan kemewahannya, Titanic menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan dan gelanggang squash. Titanic juga memiliki 3 lift yang digunkan untuk penumpang kelas utama dan satu untuk penumpang kelas dua. Titanic dianggap sebagai kapal yang “hampir tidak mungkin tenggelam” menurut majalah Ship Builders. Titanic terbagi dalam 16 ruang kedap air dengan pengunci pintu electrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu tombol dari dek kapal. Walapun sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E), Titanic mampu terapung dengan baik, walapun dua ruang tengahnya dipenuhi air atau empat bagian pertama dipenuhi air, jika lebih dari itu maka kapal akan tenggelam.

^{photo via : www.thevintagenews.com}

Kapal Titanic memulai pelayarannya pada tanggal 10 April 1912, dibawah Kapten Edward J. Smith dari Southampton – Inggris menuju New York (Amerika). Dengan menampung sekitar 2.223 penumpang, Titanic mempunyai tiga kelas penumpang yang dipisahkan. Kelas tiga juga dikenal dengan geladak, terdiri dari kabin kecil di dek bawah, kebanyakan penumpangnya adalah pendatang dari inggris yang mengharapkan penghidupan lebih baik di Amerika. Kabin dan ruang kelas dua, terletak dibagian belakang yang memiliki fasilitas yang sama dengan kelas satu. Kebanyakan penumpang kelas dua pada awalnya menempati kelas satu dikapal yang lain akan tetapi, karena tidak tersedianya batu bara, maka dipindahkan. Kelas utama merupakan bagian kapal paling mewah, dimana pada ruanganya seluruhnya dihiasi dengan panel kayu, perabotan yang mewah dan perhiasan yang indah lainnya.

^{photo via : www.clasicooo.com}

Empat hari setelah meninggalkan inggris, Titanic menabrak gunung es di Newfoundland, tubrukan terjadi pada pukul 23.40 yang membawa malapetaka. Pada hari itu minggu malam suhu menurun sampai tahap hampir beku dan laut tenang, bulan tidak keluar dan langit cerah. Kapten Smith, mengetahui peringatan bahwa adanya bongkahan gunung es melalui nirkabel beberapa hari lalu, lalu mengubah haluan Titanic lebih jauh ke arah selatan.

^{phoot via : www.providr.com}

Pada pukul 13.45 waktu setempat, pegawai komunikasi nirkabel dari kapal uap Amerika memberi peringatan bahwa ada gunung es besar yang mengapung di jalur Titanic, tetapi peringatan ini tidak disampaikan ke dek pengawal. Pada sore hari, ada satu lagi laporan mengenai bongkahan gunung es besar yang banyak, dan kali ini dari Mesaba dan informasi ini gagal juga disampaikan ke dek pengawal. Dan pada pukul 23.40 ketika berlayar ke selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat adanya bongkahan gunung es yang sangat besar tepat berada di depan kapal.

^{photo via : www.piqueshow.com}

Kemudian Fleet membunyikan lonceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal untuk memberitahu “Gunung es tepat di depan”, lalu opsir pertama Murdoch langsung mengarahkan kemudi ke sisi kiri dan mengurangi kecepatan, kemudian memundurkan mesin kapal agar tidak menabrak, Namun tabrakan tidak bisa di hindari, gunung es terapung tersebut bergesekan dengan bagian lambung kanan kapal dan merobek badan kapal di empat bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup permukaan air sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap air baru berhasil tertutup rapat setelah air masuk ke lima bagian kedap air pertama yang merupakan salah satu bagian dari daya tahan Titanic agar tidak tenggelam. Kemudian bagian yang telah dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air, lalu air memasuki bagian lainnya. Kapten Smith, meraskan adanya guncangan, kemudian ke dek pengawal dan memerintahkan untuk berhenti sepenuhnya. Setelah memeriksa, pegawai kapten dan Thomas Andrews menyadari bahwa Titanic akan segera tenggelam, dan pada saat itu pada tengah malam perahu penyelamatan di persiapkan dan melakukan panggilan darurat.

Sekoci pertama diturunkan pada pukul 00.40 di sebelah kanan dengan hanya di isi 28 penumpang di atasnya. Pada saat itu Titanic membawa 20 sekoci dengan kapasitas penuh 1.178 penumpang. Titanic hanya membawa 20 sekoci karena peraturan dari Lembaga Peraturan Inggris, jumlah sekoci penyelamatan yang diperlukan ditetapkan menurut berat mati kapal bukan seberapa banyak penumpang yang dibawanya. Penumpang kelas utama dan kedua dengan mudah bisa menaiki perahu penyelamatan dengan tangga yang mengarah ke dek perahu penyelamatan, namun beda dengan yang kelas tiga, mereka lebih sulit untuk mengarah ke dek perahu penyelamatan, banyak jalur pada bagian bawah kapal yang sulit dipahami dan itu menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Bahkan salah satu awak kapal mengunci mereka yang sedang menunggu giliran untuk di izinkan menumpang ke perahu penyelamatan.

Operator radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengirim CQD, isyarat pertolongan. Beberapa kapal merespon, namun mereka semua terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Bahkan kapal terdekat RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 Km (58 mil) yang hanya berjarak empat setengah jam terlalu lama untuk menyelamatkan lebih dari setengah penumpang Titanic. Kemudian satu-satunya daratan yang menerima isyarat pertolongan Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.

Pada awalnya para penumpang tidak ingin pindah ke perahu penyelamat karena mereka merasa bahwa Titanic lebih aman dan tidak ada tanda-tanda bahaya ataupun tenggelam. Karena itu kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan separuhnya kosong, satu perahu mampu membawa 40 orang penumpang namun hanya 12 orang yang ada di atasnya. Wanita dan anak-anak diutamakan untuk menaiki perahu penyelamat, Opsir kedua Lightoller mengisi perahu penyelamatan di sebelah kiri dengan hanya memperbolehkan laki-laki sebagai pengayuh dan tidak untuk sebab lainnya, walapun masih terdapat tempat yang kosong. Opsir Pertama Murdoch, yang mengisi perahu sebelah kanan, memperbolehkan laki-laki menaiki perahu apabila wanita tidak ada yang ingin menumpang lagi.

Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian perahu penyelamatan dilepas dengan penumpang penuh. Pada pukul 02.05, seluruh bagian depan kapal tenggelam di bawah air kecuali dua buah perahu. Sekitar pukul 02.10, bagian belakang kapal terangkat dari permukaan air memperlihatkan bagian bawah kapal. Pada pukul 02.17 permukaan air membanjiri geladak perahu, keadaan semakin parah pada saat dua perahu penyelamatan terakhir terapung dari geladak, satu terbalik dan satu lagi separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian cerobong asap paling depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan mereka terapung dalam air. Di atas geladak para penumpang berlarian ke arah belakang dan ada yang melompat ke laut dengan harapan sampai ke perahu penyelamatan. Bagian belakang kapal perlahan-lahan terangkat ke atas dan barang-barang yang ada berjatuhkan ke dalam laut, sewaktu bagian belakang kapal terangkat sistem elektrik mati dan lampu mulai padam. Tidak lama kemudian bagian badan kapal yang tidak dapat menahan beban patah dan mengakibatkan Titanic terbelah menjadi dua bagian. Bagian depan kapal tenggelam sepenuhnya, lalu bagian belakang kapal langsung terhempas kembali di permukaan air dan terangkat tegak lurus. Pada pukul 02.20 semuanya tenggelam ke laut.

Dari 2.223 orang penumpang, hanya 706 orang yang selamat 1.517 orang penumpang tewas. Kebanyakan para penumpang tewas dikarenakan hyportermia pada saat itu suhu dalam air sekitar 28 °F (−2 °C). Kemudian hanya dua dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan korban dari dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat no empat kembali dan menyelamatkan lima orang dua dari mereka tewas. Hampir dari satu jam kemudian perahu penumpang no empat belas kembali dan menyelamatkan empat orang penumpang satu diantaranya tewas juga. Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang terapung dari geladak, terdapat perdebatan diantara penumpang selamat, sebagian dari mereka berinisiatif untuk kembali, tetapi kebanyakan dari mereka takut bila perahu yang mereka gunakan tenggelam akibat di naiki oleh korban yang mencoba menaiki perahu mereka.

^{photo via : mashable.com}

Kedua bagian kapal Titanic tenggelam dengan cara berbeda, bagian depan menancap kira-kira 609 m (2.000 kaki) di bawah permukaan dasar laut sedangkan bagian belakang kapal tenggelam dengan cepat ke dasar laut menghantam dasar, badan kapal terburai akibat terdapat udara yang terperangkap di dalam kapal.

^{photo via : mashable.com}

Hampir dua jam setelah Titanic tenggelam, RMS Carpathia tiba di tempat kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Pada pukul 08:50 AM, Carpathia menuju ke New York, dan sampai pada tanggal 18 April. Saat santunan jiwa diberikan, White Star Line menyewa kapal MacKay-Bennett untuk mengevakuasi jenazah. Sejumlah 338 jenazah akhirnya ditemukan. Kebanyakan jenazah dievakuasi ke Halifax, Nova Scotia, sedangkan jenazah yang tidak dikenal dikebumikan di Pemakaman Fairview.